introducing



tidak harus selalu foto atau vidio untuk bisa mengabadikan dan menyimpan setiap momen. audio serta tulisan juga bisa. tapi memang, yang sekali tersimpan dan cukup bagus itu adalah dengan kamera. ada gambarnya, juga suara. tapi tidak semua orang menyimpan setiap momen dalam hidupnya hanya dengan seperti itu. ya, bisa dibilang untuk lebih megenangnya lagi, ada yang juga menyimpannya ke dalam sebuah puisi, cerita, lagu, dan ya... lukisan. setiap orang bebas akan pilihan mereka dalam media untuk menyimpan memori-memori yang ada. kalau kamu, yang mana satu?


pertengahan tahun 2022 kemarin, entah pertemuan yang ke berapa di bumi raya, seorang gadis dengan rambut pendek kebanggaannya dan laki-laki dengan motor beat kesayangannya itu dipertemukan oleh garis takdir kehidupan dalam keadaan yang—ya, bisa dibilang cukup baik. satunya laki-laki berusia sembilan belas tahun-an dan satunya lagi perempuan usia tujuh belas-an. bumi pasundan hari itu dalam perkiraan cuaca akan turun hujan. jalanan cukup padat untuk hari rabu yang biasanya lancar. lalu, perkiraan cuaca yang katanya akan turun hujan pun benar sekali. orang-orang yang berjalan santai itu mengambil lari kecil. kebanyakan dari mereka lebih memilih melanjutkan perjalanan, tentu basah kuyup diguyur hujan. di jalan bawah jembatan yang memuat tulisan terkenal; di sanalah mereka bertemu, bumi pasundan yang katanya lahir ketika tuhan sedang tersenyum.

dengan payung lipat biru yang susah dibuka, juga kendaraan roda dua yang tiba-tiba mati di depannya. si gadis merasa aneh dan penuh waspada. lawannya menyadari, dia menjelaskan apa yang sedang terjadi. lalu keduanya kembali pada masalah masing-masing. itu sebentar, kenapa? ya... suasananya menjadi semakin canggung ketika ada suara tangkapan kamera tidak jauh dari keduanya. tahu, kan?

kamera itu menangkap mereka berdua.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Maaf, Shaka